Doa kepada St. Theresia dari Lisieux

Pesta: 3 Oktober

Doa ini sangat mujarab untuk kebutuhan-kebutuhan jasmani dan rohani. Orang-orang yang telah kami sarankan untuk mengucapkan doa ini kagum akan kemujarabannya. Kami menyarankan orang-orang untuk mendoakannya setiap hari.

Doa kepada St. Theresia dari Lisieux

“Ya Santa Theresia yang mulia, engkau yang telah diangkat oleh Allah yang Mahakuasa untuk menolong dan membimbing umat manusia, kumohon perantaraanmu yang bermukjizat. Begitu kuasanya engkau dalam mendapatkan pertolongan dan rahmat dari Allah, sehingga Bunda Gereja yang Kudus telah menyebutmu sebagai “Orang kudus yang teragung di masa modern.” Kini dengan khidmat kumohon agar kaujawab permohonanku:

(sebutkan permintaan anda)

dan agar kautepati janji-janjimu untuk melewatkan masamu di Surga 'tuk melakukan kebaikan bagi dunia, dan senantiasa mencurahkan hujan mawar dari Surga.

Mulai saat ini, ya Bunga Kecil Yesus yang terkasih, 'kan kubuat permohonanmu dikenal di mana-mana, dan takkan pernah kuberhenti membimbing orang lain datang kepada Yesus melalui engkau. Amin.”

Kutipan-Kutipan dari St. Theresia dari Lisieux

Tentang perlunya Pembaptisan

Jika saja kamu mengetahui rencana-rencana yang akan kujalankan, hal-hal yang akan kulakukan sewaktu aku berada di Surga.... Aku akan memulai misiku.”

“Apa saja rencanamu?” tanya saya:

“Rencana-rencana seperti kembali bersama saudari-saudari saya, dan pergi ke sana untuk membantu para misionaris, dan lalu mencegah agar para pagan yang malang jangan meninggal sebelum dibaptis."[1]

Tentang Antikristus

“Sewaktu aku berpikir tentang siksaan-siksaan yang akan ditanggung orang-orang Kristiani pada masa Antikristus, aku merasakan hatiku melonjak dan aku menginginkan agar siksaan-siksaan itu menjadi milikku… Yesus, Yesus, jika aku hendak menuliskan segala keinginanku, aku akan harus meminjam buku kehidupan-Mu, di mana tertulis segala perbuatan orang-orang Kudus dan perbuatan-perbuatan tersebut, kuingin telah mencapainya untuk-Mu…”[2]

Tentang Hal Mewartakan Injil

“Ah! Walaupun aku ini kecil, aku hendak menerangi jiwa-jiwa seperti para Nabi, para Doktor, aku memiliki panggilan untuk menjadi Rasul... aku hendak menjelajahi dunia, mewartakan nama-Mu dan menanamkan di dalam tanah yang tidak mengenal Allah Salib-Mu yang mulia, tetapi, ya Engkau yang kukasihi, satu misi saja tidak akan cukup untukku, aku ingin pada waktu yang bersamaan mewartakan Injil di dalam lima bagian dunia dan sampai pulau-pulau yang paling terpencil… Aku ingin menjadi misionaris bukan hanya selama beberapa tahun, tetapi aku hendak menjadi misionaris sejak penciptaan dunia dan sampai akhir zaman… Tetapi terutama aku ingin, ya Juru Selamat yang Terkasih, aku ingin mencucurkan darahku untuk-Mu sampai tetes terakhir…”[3]

Tentang Penderitaan

“Aku sudah mengerti bahwa untuk menjadi seorang Santa, seseorang harus banyak menderita, selalu mencari cara untuk menjadi lebih sempurna dan melupakan diri sendiri; aku sudah mengerti bahwa terdapat banyak tingkatan dalam kesempurnaan dan bahwa setiap jiwa bebas untuk menanggapi pendekatan-pendekatan Tuhan kita, untuk melakukan banyak atau sedikit hal untuk-Nya, dalam satu kata, untuk memilih antara kurban-kurban yang dimintakan-Nya. Lalu, seperti pada masa kecilku, aku berseru: ‘Allahku, aku memilih semuanya’. Aku tidak ingin menjadi Santa setengah-setengah, aku tidak takut untuk menderita demi-Mu, hanya ada satu hal yang kutakuti, yaitu mengikuti kehendakku; ambillah kehendakku, sebab aku memilih semua yang engkau kehendaki!”[4]

Catatan kaki:

[1] St. Therese of Lisieux: Her Last Conversations {St. Therese dari Lisieux: Percakapan-Percakapan Terakhirnya}, hal. 238

[2] Santa Theresia dari Kanak-Kanak Yesus, Manuskrip autobiografi orisinal ditulis dari tahun 1895 sampai 1897, Manuskrip B.

[3] Ibid.

[4] Santa Theresia dari Kanak-Kanak Yesus, Histoire d’une âme [Kisah Seorang Jiwa], 6, rue Cassette, 6, Paris, 1899, hal.15.